Jakarta - Aisha Wardhana yang bernama asli Caroline Ruhning Tyas Sasanti sempat mengaku dirinya seorang muallaf. Aisha yang heboh gara-gara pengakuannya ditembak dalam perjalanan ke Somalia ini membaca dua syahadat di Masjid Jannatin, Cilandak, Jakarta Selatan pada 22 Juni 2009.
"Oh ya memang pernah ada," kata Ketua Masjid M Sudardiri saat ditanyakan detikcom mengenai ciri-ciri Aisha di Masjid Jannatin, Cilandak, Jumat (9/9/2011).
Sudardiri kemudian menunjukkan berkas Caroline saat hendak masuk Islam. Berkas tersebut terdiri dari pas foto berukuran 4x6, fotokopi KTP, dan surat pernyataan hendak memeluk agama Islam.
Di KTP-nya, Aisha tercatat tinggal di Jl Agung Barat 26 B 23/5A RT 07 RW 10, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Aisha beragama Katolik dengan golongan darah B dan lahir pada 5 November 1975.
"Saya nggak begitu ingat karena memang sudah lama. Tapi memang ada dia datang ke sini. Saya juga ikut menghadiri proses muallafnya dia," ujarnya.
Dalam surat pernyataannya, saat itu Caroline menggunakan alamat tinggal di perumahanan Karaba Indah Blok K 10, Wadas, Teluk Jambe, Karawang Barat. Surat pernyataan hendak memeluk agama Islam itu ditandatangani oleh Caroline dengan dibubuhi materai 6.000.
Menurut Sudardiri, saat itu Caroline datang bersama orang lain. Namun Sudardiri tidak ingat berapa orang yang mengantar Caroline. Caroline membawa saksi bernama Indah yang juga ikut menandatangi surat pernyataan masuk Islam.
"Memang biasanya proses muallaf itu ada yang nganterin. Biasanya datang dulu pertama nanya bisa nggak masuk Islam di sini. Setelah itu bawa berkas-berkas itu," jelasnya.
Proses muallaf Caroline berlangsung kurang lebih 10-15 menit dan dihadiri seorang ustad. Caroline hanya mengucapkan dua kalimat syahadat. Lalu proses muallaf pun selesai.
"Ya nggak lama. Kita nggak bayar. Kalau nggak salah dia dikasih Al Quran juga," ungkapnya.
Setelah ramai diperbincangkan mengenai penculikannya di Somalia, akhirnya Aisha muncul di hadapan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT), Rabu (6/9). Dalam pertemuan di rumah makan di Perumnas Teluk Jambe Timur, Karawang itu, Aisha tampak segar bugar.
Aisha masih menceritakan perjalanannya ke Somalia. Namun karena Aisha tidak bisa memberikan bukti-bukti dokumen perjalanannya, ACT pun tak langsung percaya. Aisha lalu membuat pengakuan bahwa dirinya tidak pergi ke Somalia dan tidak pergi ke mana-mana dengan alasan yang tidak bisa dijelaskan. Aisha tidak mau jadi kontroversi.
Sumber: DetikNews
"Oh ya memang pernah ada," kata Ketua Masjid M Sudardiri saat ditanyakan detikcom mengenai ciri-ciri Aisha di Masjid Jannatin, Cilandak, Jumat (9/9/2011).
Sudardiri kemudian menunjukkan berkas Caroline saat hendak masuk Islam. Berkas tersebut terdiri dari pas foto berukuran 4x6, fotokopi KTP, dan surat pernyataan hendak memeluk agama Islam.
Di KTP-nya, Aisha tercatat tinggal di Jl Agung Barat 26 B 23/5A RT 07 RW 10, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Aisha beragama Katolik dengan golongan darah B dan lahir pada 5 November 1975.
"Saya nggak begitu ingat karena memang sudah lama. Tapi memang ada dia datang ke sini. Saya juga ikut menghadiri proses muallafnya dia," ujarnya.
Dalam surat pernyataannya, saat itu Caroline menggunakan alamat tinggal di perumahanan Karaba Indah Blok K 10, Wadas, Teluk Jambe, Karawang Barat. Surat pernyataan hendak memeluk agama Islam itu ditandatangani oleh Caroline dengan dibubuhi materai 6.000.
Menurut Sudardiri, saat itu Caroline datang bersama orang lain. Namun Sudardiri tidak ingat berapa orang yang mengantar Caroline. Caroline membawa saksi bernama Indah yang juga ikut menandatangi surat pernyataan masuk Islam.
"Memang biasanya proses muallaf itu ada yang nganterin. Biasanya datang dulu pertama nanya bisa nggak masuk Islam di sini. Setelah itu bawa berkas-berkas itu," jelasnya.
Proses muallaf Caroline berlangsung kurang lebih 10-15 menit dan dihadiri seorang ustad. Caroline hanya mengucapkan dua kalimat syahadat. Lalu proses muallaf pun selesai.
"Ya nggak lama. Kita nggak bayar. Kalau nggak salah dia dikasih Al Quran juga," ungkapnya.
Setelah ramai diperbincangkan mengenai penculikannya di Somalia, akhirnya Aisha muncul di hadapan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT), Rabu (6/9). Dalam pertemuan di rumah makan di Perumnas Teluk Jambe Timur, Karawang itu, Aisha tampak segar bugar.
Aisha masih menceritakan perjalanannya ke Somalia. Namun karena Aisha tidak bisa memberikan bukti-bukti dokumen perjalanannya, ACT pun tak langsung percaya. Aisha lalu membuat pengakuan bahwa dirinya tidak pergi ke Somalia dan tidak pergi ke mana-mana dengan alasan yang tidak bisa dijelaskan. Aisha tidak mau jadi kontroversi.
Sumber: DetikNews